Profil Desa Kabukan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kabukan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kabukan

Tentang Kami

Desa Kabukan, wilayah agraris dinamis di Kecamatan Tarub, Tegal, berpenduduk 4.300+ jiwa. Sebagai lumbung padi, desa ini fokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi tani ternak untuk kemajuan wilayah yang berkelanjutan.

  • Pusat Pertanian Strategis

    Dengan lahan sawah irigasi teknis yang luas, Desa Kabukan menjadi salah satu penopang utama ketahanan pangan di Kecamatan Tarub, berfokus pada komoditas padi dan jagung

  • Demografi Padat dengan Potensi Tinggi

    Memiliki kepadatan penduduk mencapai hampir 4.000 jiwa per kilometer persegi, Desa Kabukan merupakan kawasan permukiman yang padat dengan sumber daya manusia melimpah untuk mendorong perekonomian lokal

  • Pemerintahan Progresif dan Pembangunan Berkelanjutan

    Pemerintah desa aktif dalam pembangunan infrastruktur dan penyelenggaraan pemerintahan, yang ditandai dengan adanya regenerasi perangkat desa dan proyek-proyek pembangunan strategis

XM Broker

Terletak strategis di jalur yang menghubungkan pusat-pusat ekonomi di Kabupaten Tegal, Desa Kabukan hadir sebagai representasi denyut nadi agraris di Kecamatan Tarub. Wilayah ini, dengan segala potensinya, menunjukkan geliat pembangunan yang konsisten, ditopang oleh kekuatan sektor pertanian dan semangat warganya. Secara geografis, desa ini menjadi bagian penting dari konstelasi 20 desa di Kecamatan Tarub, sebuah wilayah dataran rendah yang subur dan menjadi salah satu lumbung pangan bagi Kabupaten Tegal.

Secara administratif, Desa Kabukan tercatat dengan kode Kemendagri 33.28.14.2002. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, Desa Kabukan memiliki luas wilayah sekitar 1,11 kilometer persegi. Wilayahnya yang relatif datar menjadikannya lokasi ideal untuk pengembangan pertanian, yang memang menjadi tulang punggung utama perekonomian desa. Dengan lokasinya yang tidak jauh dari ibu kota kabupaten, Desa Kabukan memiliki aksesibilitas yang baik, memudahkannya terhubung dengan dinamika sosial dan ekonomi yang lebih luas.

Batas-batas wilayah Desa Kabukan secara umum dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam Kecamatan Tarub dan kecamatan tetangga. Di sebelah timur, wilayahnya berbatasan dengan Desa Gembong Kulon. Batas-batas ini menciptakan interaksi sosial dan ekonomi yang intensif dengan desa-desa sekitarnya, membentuk sebuah ekosistem sub-regional yang saling bergantung.

Demografi Padat sebagai Modal Pembangunan

Sebagai sebuah kawasan yang terus berkembang, Desa Kabukan memiliki karakteristik demografi yang padat. Data terbaru dari BPS Kabupaten Tegal untuk tahun 2023 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Kabukan mencapai 4.391 jiwa. Angka ini terdiri dari 2.210 penduduk laki-laki dan 2.181 penduduk perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang.

Dengan luas wilayah 1,11 km², maka kepadatan penduduk di Desa Kabukan diperkirakan mencapai 3.956 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan ini terbilang sangat tinggi untuk sebuah wilayah perdesaan, mengindikasikan bahwa Kabukan merupakan area permukiman yang terkonsentrasi dan padat. Tingginya angka kepadatan ini menjadi sebuah tantangan sekaligus potensi. Di satu sisi, ia menuntut ketersediaan infrastruktur dan layanan dasar yang memadai. Di sisi lain, jumlah penduduk yang besar merupakan modal sumber daya manusia yang signifikan untuk menggerakkan roda perekonomian dan pembangunan sosial.

Struktur penduduk yang dinamis ini menjadi fokus bagi pemerintah desa dalam merancang program-program pembangunan. Upaya-upaya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti pendidikan dan kesehatan, menjadi krusial untuk memastikan bahwa bonus demografi ini dapat dioptimalkan secara positif bagi kemajuan desa.

Perekonomian Berbasis Agraris dan Potensi UMKM

Sektor pertanian merupakan pilar utama yang menopang kehidupan ekonomi masyarakat Desa Kabukan. Sebagian besar lahan di desa ini merupakan sawah beririgasi teknis yang produktif, ditanami padi sebagai komoditas utama. Selain padi, para petani di Kabukan juga menanam komoditas palawija seperti jagung, terutama saat musim tanam kedua. Produktivitas sektor pertanian ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten masyarakat lokal, tetapi juga berkontribusi pada surplus pangan di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Pemerintah, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, menaruh perhatian pada sektor ini. Berbagai program, seperti penyuluhan, bantuan bibit dan perbaikan saluran irigasi, secara berkala dilaksanakan untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Tarub, termasuk Kabukan. Hal ini sejalan dengan visi Kecamatan Tarub untuk memperkuat ketahanan pangan regional.

Di luar pertanian tanaman pangan, sektor peternakan juga mulai menunjukkan potensinya. Beberapa tahun lalu, muncul wirausahawan inspiratif dari Desa Kabukan, Hasyim, seorang peternak kambing etawa yang sukses mengembangkan usaha susu kambing. Kisahnya yang mendapat apresiasi hingga dari Bupati Tegal menjadi bukti bahwa sektor peternakan memiliki prospek cerah untuk dikembangkan sebagai alternatif atau pelengkap pendapatan bagi warga. Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti ini perlu terus didorong dan difasilitasi agar dapat berkembang lebih besar dan menginspirasi warga lainnya.

Mayoritas angkatan kerja di Kecamatan Tarub terserap di sektor pertanian serta penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman. Keberadaan warung-warung makan dan usaha perdagangan skala kecil di sepanjang jalan desa menjadi penopang ekonomi keluarga yang tidak dapat diabaikan, menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan masyarakat.

Tata Kelola Pemerintahan dan Dinamika Pembangunan

Roda pemerintahan di Desa Kabukan berjalan secara dinamis di bawah kepemimpinan pemerintah desa. Berdasarkan pemberitaan pada akhir September 2022, desa ini telah melaksanakan pelantikan perangkat desa baru di bawah kepemimpinan Kepala Desa Adji Suroso. Proses penjaringan dan pelantikan ini menunjukkan adanya upaya regenerasi dan penguatan struktur organisasi tata kelola (SOTK) desa untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Camat Tarub, Agung Budi Waluyo, M.M., dalam berbagai kesempatan, menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antara pemerintah desa dengan seluruh jajaran dan elemen masyarakat. "Jangan `mencla-mencle` atau diam tak banyak bicara, konsultasi dan koordinasi dengan semua jajaran menjadi peran penting dalam melayani masyarakat secara prima," tegasnya saat pelantikan perangkat desa di Kabukan. Kutipan ini menggarisbawahi harapan besar akan adanya pemerintahan yang responsif, komunikatif, dan proaktif.

Pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu fokus utama. Pada pertengahan tahun 2025, Desa Kabukan menjadi salah satu lokasi proyek pembangunan infrastruktur yang didanai melalui berbagai sumber anggaran. Meskipun pelaksanaannya sempat menjadi sorotan publik terkait transparansi, adanya proyek ini menunjukkan bahwa desa terus berupaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana fisik untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warganya. Pembangunan ini sejalan dengan salah satu misi Kecamatan Tarub, yakni "memperkuat daya saing melalui pembangunan infrastruktur yang handal, berkualitas, dan terintegrasi serta berwawasan lingkungan."

Kehidupan Sosial Keagamaan dan Potensi Budaya

Meskipun tidak ditemukan catatan spesifik mengenai sejarah atau asal-usul nama "Kabukan", kehidupan sosial-budaya masyarakatnya tidak terlepas dari konteks budaya Tegal yang lebih luas. Masyarakat Kecamatan Tarub, termasuk di dalamnya Desa Kabukan, dikenal religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, musyawarah, dan kesopanan.

Kegiatan keagamaan menjadi napas dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi seperti tahlilan, pengajian rutin, dan peringatan hari besar Islam menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Secara umum, masyarakat Tegal memiliki berbagai tradisi unik seperti Takwinan saat Maulid Nabi atau tradisi Sedekah Bumi sebagai wujud syukur atas hasil panen, yang kemungkinan besar juga turut mewarnai kehidupan sosial di Desa Kabukan.

Kegiatan kemasyarakatan lainnya juga aktif berjalan. Desa Kabukan tercatat pernah menjadi lokasi sasaran program pelatihan dan pembentukan kader penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sebuah inisiatif yang menunjukkan adanya perhatian terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan. Keterlibatan aktif dalam program-program kecamatan, seperti Rembug Stunting atau kegiatan peningkatan penerimaan PBB, menandakan bahwa masyarakat dan pemerintah Desa Kabukan merupakan bagian integral dari dinamika pembangunan Kecamatan Tarub.

Sebagai desa yang terus bergerak maju, Desa Kabukan merefleksikan potret perdesaan Jawa yang dinamis. Dengan fondasi agraris yang kuat, populasi yang besar, serta pemerintahan yang terus berbenah, desa ini memiliki modal yang cukup untuk menghadapi tantangan masa depan dan mewujudkan kemandirian serta kesejahteraan bagi seluruh warganya.